Jumat, 29 Agustus 2014

10 Fakta Lucu dan Unik Tentang Google

Inilah 10 keunikan Google
 
     1)  Gambar Doodle Pertama pada Google

First Google Doodle
Page terkenal dari Google “Doodles” (itu loh kalau Google-nya ganti logo) sudah banyak dikenal dan ‘dinikmati’ orang-orang ketika ada event spesial atau hari-hari besar gitu. Tetapi tahukah anda kalau Google Doodle yang pertama dibuat dengan pesan “out of office”?

Pada 1998, Brin dan Page cuti untuk pergi ke festival Burning Man di Nevada. “The Burning Man Doodle” (pada gambar diatas), didesain oleh dua orang tersebut dan dipajang di homepage Google agar pengguna tau kalau mereka lagi cuti keluar kantor dan tidak bisa mengatasi masalah teknik seperti crash pada server.

       2)  Harga yang Menarik dari Google IPO

Google IPO
Ketika harga awal untuk saham Google di Initial Public Offering (IPO) pada Agustus 2004, harga pembuka yang ditawarkan untuk saham Google hanya $85 per saham! Saat itu, harga sahamnya $483 tetapi melambung tinggi menjadi $600 di akhir tahun, membuat GOOG menjadi investasi yang lebih baik.

Bonus dari IPO tadi ialah nilai Google naik tajam sebanyak $2.718.281.828 (banyak angka 8-nya ya). Keliatannya seperti susunan angka biasa saja. Tapi 2.718.281.828 sebenarnya 10 digit pertama dari konstansa matematika “e”, menunjukan kompani mereka akan Go Public. Orang Google hanya seperti “innocent” dengan humor angka tadi.

Tips Membuat Hasil Foto Menjadi Lebih Baik

       Tips yang saya uraikan dibawah mungkin sesuatu yang baru bagi anda pemula, atau sesuatu yang sering terlupakan oleh mereka yang sudah sering memotret. Berikut beberapa tips dan tricks untuk segera bisa memperbaiki hasil jepretan anda

        1. Mengkomposisikan subjek (rule of thirds).
Komposisi merupakan hal dasar tentang bagaimana kita menempatkan subjek foto pada bidang foto dibandingkan dengan elemen lain pada foto. Bagi sebagian pemula subjek foto sering diposisikan pada bagian tengah foto. Sekarang coba sesuatu yang berbeda dengan tidak meletakkannya ditengah. Langkah awal dengan membuat garis imajiner yang membagi bidang foto menjadi tiga bagian kearah vertikal maupun horisontal. Pada beberapa DSLR, anda tinggal aktifkan fasilitas grid, sehingga akan muncul garis-garis pada viewfinder. Kemudian letakkan subjek foto anda pada sepertiga bagian luar tersebut, bisa dimana saja asal jangan di bagian tengah. Penempatan subjek foto dalam posisi ini akan menguatkan kesan dinamis sebuah foto, cara ini lebih dikenal dengan istilah rule of thirds.

Andi Sucirta

Gambar a. Dengan prinsip rule of thirds saya menempatkan horison pada sepertiga bagian bawah. Gazebo sebagai point of interest saya letakkan di sepertiga bagian kanan komposisi agar kesannya dinamis.

Minggu, 24 Agustus 2014

Mengenal Jenis - Jenis Kamera Dan Kegunaannya

      Berikut ulasan beberapa jenis kamera yang bisa dijadikan referensi :

 1. KAMERA LUBANG JARUM (PINHOLE CAMERA) 
Kamera Lubang Jarum
Terfikir untuk mengubah bungkus rokok menjadi sebuah kamera? Mungkin terdengar gila, tetapi ini serius. Kamera model lubang jarum merupakan kamera handmade yang bisa dibuat dari bahan apapun, mulai dari kaleng hingga bungkus rokok.

Kamera ini mengadopsi sistem yang dibuat oleh view finder kamera, yaitu memasukkan cahaya secara langsung dari lensa ke film. Namun, ia tidak memiliki view finder dan shutter speed. Jadi, fotografer harus mengandalkan feelingnya untuk merekam gambar.

Pinhole Camera merupakan sebuah alat memotret yang mengedepankan artistik dan efek-efek seperti vignette dan fish eye. Kamera jenis ini jelas diperuntukkan untuk memotret objek yang tidak bergerak. Pinhole akan sulit untuk menangkap objek-objek yang bergerak (bahkan hampir tidak mungkin). Kamera lubang jarum biasanya dibuat dari barang-barang bekas. Umumnya adalah kaleng bekas.

Kelebihan dari kamera ini adalah bentuknya yang bisa disesuaikan dengan keinginan kita dan mudah dibawa ke manapun. Selain itu karena bentuknya yang tidak seperti kamera pada umumnya, pinhole akan mempermudah fotografer untuk merekam objek di berbagai kondisi.

Namun, pinhole tidak akan memberikan hasil yang tegas karena kita tidak bisa menghitung berapa pasnya cahaya yang masuk. Dalam memotret menggunakan pinhole, feeling yang bermain. Selain itu, pinhole sulit digunakan untuk merekam objek yang bergerak dan foto di malam hari.

Proses pembuatannya menggunakan piloks dan selotip hitam. Seluruh bagian dalam kaleng dicat warna hitam doff. Lalu pastikan agar tidak ada cahaya yang bisa masuk. Setelah itu, tentukan titik yang akan digunakan sebagai lensa. Beri ia selotip hitam yang telah dialasi kertas, lalu buatlah lubang.

Untuk proses pemotretannya, kamera ini menggunakan proses buka tutup lubang tersebut. Sebelumnya, masukkan kertas film di kamar gelap agar tidak ada cahaya yang masuk. Pastikan kertas yang menimbulkan gambar bisa terkena oleh cahaya. Ketika anda akan memotret, buka selotip yang menutupi bagian kaleng yang berlubang. Cahaya yang masuk akan otomatis merekam gambar ke dalam kertas film.

Jenis-Jenis Lensa dan Kegunaanya

       Kozzi-hasselblad-lens-group-624 X 833
           Seperti yang kamu mungkin sering dengar di televisi akhir-akhir ini; lensa adalah kekuatan kamera SLR. Ada banyak sekali jenis lensa di dunia fotografi dengan kegunaan, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Untuk kamu yang mungkin belum begitu paham, berikut daftarnya:
Fisheye: Tidak ada manfaat spesifik, kecuali memberikan efek mata ikan. Baca juga penjelasan lebih spesifiknya di artikel yang ini.
Ultra-wide rectilinear, lebih lebar dari 19mm: Biasanya untuk memotret interior, dengan ruang terbatas tapi dibutuhkan pandangan menyeluruh di dalam sebuah ruangan.
Ultra-wide-angle (19, 20, 21, atau 24mm): Satu dari empat atau lima lensa penting untuk profesional, sangat berguna untuk seniman dan pemula yang sudah mengenal dasar fotografi. Digunakan untuk landscape, interior, street photography, foto massa, dan sebagainya. Masih jarang orang menggunakan lensa ukuran ini untuk fotografi sehari-hari.
Ultra-wide-angle zoom (lebar ujungnya 20mm atau lebih lebar): Berguna jika seorang fotografer mau membawa sebuah lensa berat dan bukannya tiga yang lebih ringan, atau mereka yang menyukai efek flare. Kadang berpasangan dengan lensa zoom 80-200mm sebagai dua lensa penting profesional.
Wide angle: Sekarang lensa ukuran 24mm lebih sering digantikan oleh 20mm dan lensa 35mm telah menjadi focal length yang dianggap normal, sehingga diantara keduanya hadirlah focal length fixed yaitu 28mm. Berguna untuk melakukan pemotretan apapun (terutama untuk street photography, art, photojournalism, dan portret lingkungan) dimana tampilan lebar dibutuhkan.
Shift: Untuk memotret bangunan. Memperbaiki lengkungan pada garis yang diakibatkan oleh masalah perspektif.

Misteri Terciptanya Android

            




           Sistem operasi mobile Android pertama kali diciptakan oleh perusahaan Android Inc, yang berkantor di Palo Alto, California. Bisa dibilang tempat dimana terjadi berkembangnya IT.  Mereka membangun Android dengan inti program (kernel) Linux.
Google kemudian membeli semua saham Android Inc pada Agustus 2005. Para pendiri Android pun akhirnya bekerja untuk Google.
Google mulai serius mengembangkan Android untuk masuk ke pasar perangkat mobile global dengan merilis Android versi 1.1 pada Maret 2009. Android boleh diadopsi oleh para produsen perangkat mobile. Bahkan, kini ia diadopsi oleh perangkat kamera dan televisi.

Google pun merilis kode sumber (source code) Android untuk pengembang aplikasi dan menyediakan toko aplikasi online Google Play Store (dahulu bernama Android Market).
Dua bulan kemudian, Google merilis Android versi 1.5 dengan kode nama “Cupcake”. Dari sinilah dimulai kode nama Android berdasarkan nama kue atau makanan penutup dan sesuai urutan abjad yang dimulai dari huruf C.

Rabu, 20 Agustus 2014

Animasi komputer




1.   Pengertian.

Animasi komputer adalah seni menghasilkan gambar bergerak dengan sendiri melalui penggunaan komputer dan merupakan sebagian bidang komputer grafik dan animasi. Animasi komputer salah satu bentuk modern cara pembuatan dan pengembangan animasi dengan teknik stop motion dalam animasi tradisional. Animasi komputer atau animasi CGI(Computer generated Imagery) ini sendiri merupakan sebuah proses yang digunakan untuk menghasilkan sebuah gambar atau animasi itu sendiri dengan menggunakan komputer grafis. Dengan menggunakan Animasi CGI kita dapat membuat suatu animasi dengan adegan yang statis dan dinamis, sedangkan animasi komputer hanya mengacu pada sebuah gambar yang bergerak.
Animasi tradisional pada dasarnya merupakan penerus digital dengan teknik stop motion yang digunakan dalam animasi tradisional. Animasi ini menggunakan model 3D dan frame by frame animasi ilustrasi 2D. Dengan menggunakan metode ini , animasi yang dihasilkan lebih terkendali daripada menggunakan proses manual, contohnya seperti saat kita ingin membaangun sebuah miniatures dengan memberikan efek keramaian tempat tersebut.

Minggu, 17 Agustus 2014

Sejarah Photography

Sejarah Photography pertama kali diresmikan pada abad ke-19, lalu terpacu bersama kemajuan-kemajuan yang dilakukan oleh manusia sejalan dengan kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya. Pada tahun 1839-an yang dicanangkan sebagai tahun awal Photography, negara Perancis dinyatakan secara resmi bahwa Photography merupakan sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.


Sejarah Photography sebenarnya bermula jauh sebelum Masehi. Dalam buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, dinyatakan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti telah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian ruang tersebut akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena camera obscura.

Beberapa abad setelah itu, banyak orang yang menyadari serta mengagumi fenomena ini, beberapa diantaranya yaitu Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, dan kemudian berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar (Bachtiar: 10).

Menurut Szarkowski dalam Hartoyo (2004: 21), nama camera obscura diciptakan oleh Johannes Keppler pada tahun 1611:

“By the great Johannes Keppler has designed a portable camera constructed as a tent, and finaly give a device a name that stuck: camera obscura… The interior of the tent was dark except for the light admitted by a lens, which foucussed the image of the scene outside onto a piece of paper.” (Pada tahun 1611 Johannes Keppler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan akhirnya memberi nama alat tersebut sebuah nama yang terkenal hingga kini: camera obscura… Keadaan dalam tenda tersebut sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas).

Dalam Sejarah Photography Pada awal abad ke-17 seorang ilmuwan berkebangsaan Italia bernama Angelo Sala menemukan, bila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah menjadi hitam. Demikian pula Professor anatomi berkebangsaan Jerman, Johan Heinrich Schulse, pada 17127 melakukan percobaan dan membuktikan bahwa menghitamkan pelat chloride perak yang disebabkan oleh cahaya dan bukan oleh panas merupakan sebuah fenomena yang telah diketahui sejak abad ke-16 bahkan mungkin lebih awal lagi. Ia mendemonstrasikan fakta tersebut dengan menggunakan cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak; saying ia gagal mempertahankan gambar secara permanent.

Kemudian sekitar tahun 1800, seorang berkebangsaan Inggris bernama Thomas Wedgwood, bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada camera obscura berlensa (pada masa itu camera obscura lazimnya pinhole camera yang hanya menggunakan lubang kecil untuk cahaya masuknya), tapi hasilnya sangat mengecewakan. Akhirnya ia berkonsentrasi sebagaimana juga Schulse, membuat gambar-gambar negatif (sekarang dikenal dengan istilah Photogram) dengan cahaya matahari, pada kulit atau kertas putih yang telah disaputi komponen perak.

Dalam Sejarah Photography mencatat Sementara itu di Inggirs, Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan chlorida perak, tapi bernasib sama dengan Schulse. Pelatnya dengan cepat berubah menjadi hitam walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui camera obscura tanpa lensa.

Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamrnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah imaji yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanent. Kemudian ia pun mencoba menggunakan kamera obscura berlensa, proses yang disebut ”heliogravure” pada tahun 1826 inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal Photography yang sebenarnya. Photo yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.

Merasa kurang puas, tahun 1827 Niepce mendatangi desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) untuk mengajaknya berkolaborasi. Dan jauh sebelum eksperimen Niepce dan Daguerre berhasil, mereka pernah meramalkan bahwa: “Photography akan menjadi seni termuda yang dilahirkan zaman.”

Sayang, sebelum menunjukkan hasil yang optimal, Niepce meninggal dunia. Baru pada tanggal 19 Agustus 1839, Daguerre dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat Photo yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas mercuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling.

Photography mulai tercatat resmi pada abad ke-19 dan lalu terpacu bersama kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya. Pada tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal Photography. Pada tahun itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa Photography adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.

Januari 1839, penemu Photography dengan menggunakan proses kimia pada pelat logam, Louis Jacques Mande Daguerre, sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis, dengan dilandasi berbagai pemikiran politik, berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma. Maka, saat itu manual asli Daguerre lalu menyebar ke seluruh dunia walau diterima dengan setengah hati akibat rumitnya kerja yang harus dilakukan.

Photography kemudian berkembang dengan sangat cepat. Menurut Szarkowski dalam Hartoyo (2004: 22), arsitek utama dunia Photographymodern adalah seorang pengusaha, yaitu George Eastman. Melalui perusahaannya yang bernama Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan Photography dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia Photography melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas Photo.

Tahun 1950 mulai digunakan prisma untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex (SLR), dan pada tahun yang sama Jepang mulai memasuki dunia Photography dengan produksi kamera NIKON. Tahun 1972 mulai dipasarkan kamera Polaroid yang ditemukan oleh Edwin Land. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.

Kemajuan teknologi turut memacu Photography secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat Photo yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.

Sumber : http://forum.tarzanphoto.com/showthr...ah-Photography